Laman

Rabu, 24 November 2010

Kiat Mencegah Kanker Serviks


Banyak cara, misalnya, tak terlalu sering mencuci vagina dengan antiseptik, apalagi tanpa indikasi dan saran dokter. Jangan pula menaburkan talk di vagina. Bisa jugadengan diet rendah lemak. Waduh! Kengerianlah yang langsung terbayang begitu mendengar kata kanker rahim. Kita tahu penyakit ganas ini menduduki peringkat atassebagai pembawa kematian. Tapi, tak perlu khawatir bila sejak awal kita sudah melakukan pencegahan. Karena justru, menurut dr. Nasdaldy, SpOG, , pencegahan menjadi bagian terpenting dari risiko kanker. "Caranya dengan mencegah terpaparnyasubstansi yang menyebabkan risiko terjadinya kanker tersebut," tandasnya. Yang terjadi di sini justru sebaliknya, masih banyak wanita yang enggan memeriksakan diri ke dokter kandungan, kendati sudah memiliki berbagai keluhan. Padahal, jika dibiarkan kanker akan semakin mengganas! Jadi, yuk, kita ikuti sejumlah kiat mencegah kanker rahim yan dipaparkan ahli kebidanan dan kandungan dari RS Kanker Darmais, Jakarta ini.

1. JAUHI ROKOK 
Ini peringatan paling penting buat wanita perokok. Kecuali mengakibatkan penyakit pada paru-paru dan jantung, kandungan nikotin dalam rokok pun bisa mengakibatkan kanker serviks (leher rahim), lho. "Nikotin, kan, mempermudah semua selaput lendir sel-sel tubuh bereaksi atau menjadi terangsang, baik pada mukosa tenggorokan, paru-paru, juga serviks." Sayangnya tak diketahui pasti seberapa banyak jumlah nikotin dikonsumsi yang bisa menyebabkan kanker serviks. Tapi, mengapa harus ambil risiko, lebih baik tinggalkan segera rokok jika kita ingin terbebas dari kanker.
2. PENCUCIAN VAGINA 

Sering, kan, kita melakukan pencucian vagina dengan obat-obatan antiseptik tertentu. Alasannya beragam, entah untuk "kosmetik" atau kesehatan. Padahal, kebiasaanmencuci vagina bisa menimbulkan kanker serviks, baik obat cuci vagina antiseptik maupun deodoran. "Douching atau cuci vagina menyebabkan iritasi di serviks. Nah, iritasi berlebihan dan terlalu sering akan merangsang terjadinya perubahan sel, yang akhirnya jadi kanker." Jadi, sebaiknya pencucian vagina dengan bahan-bahan kimiatak dilakukan secara rutin. "Kecuali bila ada indikasi, misalnya, infeksi yang memang memerlukan pencucian dengan zat-zat kimia.Itu pun seharusnya atas saran dokter." Artinya, kita jangan sembarangan membeli obat-obatan pencuci vagina. "Terlebih lagi, pembersih tersebut umumnya akan membunuh kuman-kuman. Termasuk kuman Basillus doderlain di vagina yangmemproduksi asam laktat untuk mempertahankan pH vagina." Kita tahu, bila pH enggak seimbang lagi di vagina, maka kuman lain, seperti jamur dan bakteri, bisa punya kesempatan hidup di tempat tersebut. Ini, kan, malah bisa menimbulkan penyakit-penyakit lain.
3. MENABURI TALK 
Yang kerap terjadi lagi, saat daerah vagina gatal atau merah-merah, kita menaburkan talk di sekitarnya. Walah, ternyata itu bahaya. Pemakaian talk pada vagina wanita usiasubur bisa memicu terjadi kanker ovarium (indung telur). "Sebab di usia subur berarti sering ovulasi. Padahal b! isa dipastikan saat ovulasi terjadi perlukaan di ovarium. Nah, bila partikel talk masuk akan menempel di atas luka tersebut. Akibatnya, kan, bisa merangsang bagian luka untuk berubah sifat jadi kanker." Karena itu sangat tidak dianjurkan memberi talk di daerah vagina. Karena dikhawatirkan serbuk talk terserap masuk kedalam.Lama-lama akan bertumpuk dan mengendap menjadi benda asing yang bisa menyebabkan rangsangan sel menjadi kanker.
4. DIET RENDAH LEMAK 
Penting diketahui, timbulnya kanker pun berkaitan erat dengan pola makan seseorang. Wanita yang banyak mengkonsumsi lemak akan jauh lebih berisiko terkena kanker endometrium (badan rahim). "Sebab lemak memproduksi hormon estrogen. Sementara endometrium yang sering terpapar hormon estrogen mudahberubah sifat menjadi kanker." Jadi, terang Nasdaldy, untuk mencegah timbulnya kanker endometrium, sebaiknya hindari mengkonsumsi makanan berlemak tinggi. "Makanlah makanan yang sehat dan segar. Jangan lupa untuk menjaga berat badan ideal agar tak terlalu gemuk." Tak heran, bila penderita kanker endometrium banyakterdapat di kota-kota besar negara maju. Sebab, umumnya mereka menganut pola makan tinggi lemak.
5. KEKURANGAN VITAMIN C 
Pola hidup mengkonsumsi makanan tinggi lemak pun akan membuat orang tersebut melupakan zat-zat gizi lain, seperti beta karoten, vitamin C, dan asam folat. Padahal,kekurangan ketiga zat gizi ini bisa menyebabkan timbul kanker serviks. "Beta karoten, vi! tamin C, dan asam folat dapat memperbaiki atau memperkuat mukosa diserviks. Nah, jika kekurangan zat-zat gizi tersebut akan mempermudah rangsangan sel-selmukosa tadi menjadi kanker."Beta karoten banyak terdapat dalam wortel, vitamin C terdapat dalam buah-buahan berwarna oranye, sedangkan asam folat terdapat dalam makanan hasil laut.
6. HUBUNGAN SEKS TERLALU DINI 

Hubungan seks idealnya dilakukan setelah seorang wanita benar-benar matang. Ukuran kematangan bukan hanya dilihat dari ia sudah menstruasi atau belum, lo. Tapi juga bergantung pada kematangan sel-sel mukosa; yang terdapat diselaput kulitbagian dalam rongga tubuh. Umumnya sel-sel mukosa baru matang setelah wanita tersebut berusia 20 tahun ke atas. Jadi, seorang wanita yang menjalin hubungan seks pada usia remaja; paling rawan bila dilakukan di bawah usia 16 tahun. Hal ini berkaitan dengan kematangan sel-sel mukosa pada serviks si wanita. "Pada usia muda, sel-sel mukosa pada serviks belum matang. Artinya, masih rentan terhadap rangsangan sehingga tak siap menerima rangsangan dari luar. Termasukzat-zat kimia yang dibawa sperma." Lain hal bila hubungan seks dilakukan kala usia sudah di atas 20 tahun, dimana sel-sel mukosa tak lagi terlalu rentan terhadapperubahan. Nah, karena masih rentan, sel-sel mukosa bisa berubah sifat menjadi kanker. "Sifat sel, kan, selalu berubah setiap saat; mati dan tumbuh lagi. Karena ada rangsangan, bisa saja sel yang tumbuh lebih banyak dari sel yang mati, sehinggaperubahannya tak seimbang lagi. Kelebihan sel ini akhirnya bisa berubah sifatmenjadi sel kanker."
7. BERGANTI-GANTI PASANGAN 

Bisa juga kanker serviks muncul pada wanita yang berganti-ganti pasangan seks. "Bila berhubungan seks hanya dengan pasangannya, dan pasangannya pun tak melakukan hubungan seks dengan orang lain, maka tidak akan mengakibatkan kanker serviks." Bila berganti-ganti pasangan, hal ini terkait dengan kemungkinantertularnya penyakit kelamin, salah satunya Human Papilloma Virus (HPV). "Virus ini akan mengubah sel-sel di permukaan mukosa hingga membelah menjadi lebih banyak. Nah, bila terlalu banyak dan tidak sesuai dengan kebutuhan, tentu akan menjadi kanker."
8. TERLAMBAT MENIKAH 

Sebaliknya wanita yang tidak atau terlambat menikah pun bisa berisiko terkena kanker ovarium dan kanker endometrium. Sebab, golongan wanita ini akan terus-menerus mengalami ovulasi tanpa jeda. "Jadi, rangsangan terhadap endometrium pun terjaditerus-menerus. Akibatnya bisa membuat sel-sel di endometrium berubah sifat jadi kanker."
Risiko yang sama pun akan dihadapi wanita menikah yang tidak mau punya anak. Karena ia pun akan mengalami ovulasi terus-menerus. "Bila haid pertama terjadi di bawah usia 12 tahun, maka paparan ovulasinya berarti akan semakin panjang. Jadi, kemungkinan terkenakanker ovarium akan semakin besar."Nah,salah satu upaya pencegahannya tentu dengan menikah dan hamil. Atau bisa juga dilakukan dengan mengkonsumsi pil KB.Sebab penggunaan pil KB akan mempersempit peluang terjadinya ovulasi. "Bila sejak usia 15 tahun hingga 45 tahun dia terus menerus ovulasi, lantas 10 tahun ia ber-KB, maka masa ovulasinya lebih pendek dibandingkan terus-menerus, kan?" Hasilpenelitian menunjukkan penggunaan pil KB sebagai alat kontrasepsi dapatmenurunkan kejadian kanker ovarium sampai 50 persen. 
9. PENGGUNAAN ESTROGEN
Risiko yang sama akan terjadi pada wanita yang terlambat menopause. "Karena rangsangan terhadap endometrium akan lebih lama, sehingga endometriumnya akan lebih sering terpapar estrogen. Jadi, sangat memungkinkan terjadi kanker. "Tak heran bila wanita yang memakai estrogen tak terkontrol sangat memungkinkan terkena kanker. "Umumnya wanita yang telah menopause di negara maju menggunakan estrogen untuk mencegah osteroporosis dan serangan jantung." Namun, pemakaiannya sangat berisiko karena estrogen merangsang semakin menebalnya dinding endometrium dan merangsang sel-sel endometrium sehingga berubah sifatmenjadi kanker. "Jadi, sebaiknya penggunaan hormon estrogen harus atas pengawasan dokter agar sekaligus juga diberikan zat antinya, sehingga tidak berkembang jadi kanker."
Nah, banyak hal ternyata yang bisa dilakukan agar tak
 "mengundang" kanker datang ke tubuh kita. Tentu saja kita bisa memulainya dari hal-hal kecil. Jangan tunda sampaiesok!
 

Senin, 22 November 2010

Berbagai Manfaat lidah Buaya

Tumbuhan asal Afrika yang bernama Latin, Aloe vera ini menyimpan banyak khasiat. Anda dapat memanfaatkannya langsung atau mengolahnya untuk:

* Mengatasi radang kulit
Radang kulit sering kali muncul, misalnya akibat sinar X kala operasi, terpapar sinar matahari terlalu lama ataupun luka akibat trauma. Banyak ahli yang mengandalkan cairan (gel) yang diambil dari daging daun lidah buaya untuk mengatasi keluhan/gangguan ini.
* Mengobati luka usus
Ini terjadi karena makanan yang masuk tidak terkontrol atau terlalu sering mengonsumsi makanan "keras" yang kelewat merangsang asam lambung. Konsumsi lidah buaya diyakini dapat menyembuhkan luka usus karena mengandung zat saponin yang mampu membersihkan usus sekaligus bersifat antiseptik. Senyawa antrakuinonnya berfungsi sebagai antibiotik, dan zat-zat lainnya berfungsi menjalankan peran epitelisasi atau merangsang pertumbuhan jaringan kulit dari sel-sel baru.
* Merawat kulit
Lidah buaya juga melembapkan kulit. Khasiat ini sudah dikenal sejak zaman Cleopatra. Tak heran kalau hampir 70% produk kosmetik saat itu intisarinya adalah gel lidah buaya. Zat lignin yang dikandungnya diyakini dapat menembus sekaligus meresap ke dalam kulit serta menahan hilangnya cairan dari permukaan kulit. Dengan demikian kulit jadi tidak cepat kering sementara kelembapannya tetap terjaga.

* Menyembuhkan penyakit langganan
Siapa sangka kalau lidah buaya ternyata dapat mengatasi berbagai penyakit langganan pada anak-anak maupun dewasa, antara lain demam, nyeri lambung/mag, sembelit, wasir, bisul, batuk, radang tenggorokan, sariawan, ruam, gigitan serangga, bahkan menghilangkan jerawat dan mengikis noda hitam di wajah.
* Membantu metabolisme tubuh dan regenerasi sel
Kandungan enzim cellulose, amylose, protein dan biogenik simulator merupakan zat aktif dapat membantu metabolisme dan merangsang pertumbuhan dan regenerasi sel-sel kulit.
KANDUNGAN ZAT-ZAT PENTING
Sederet manfaat lidah buaya mengundang banyak kalangan melakukan berbagai penelitian. Salah satunya Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Kalimantan Barat pada 1998. Hasilnya, lidah buaya terbukti menyimpan zat-zat penting seperti vitamin A, B1, B2, B3, B21, C, E, kolin, inositol, dan asam folat.
Kandungan mineralnya adalah kalsium, magnesium, potasium, sodium, besi, zinc, dan kromium. Kandungan enzim-enzimnya, antara lain amylase, catalase, cellulose, carboxypeptidase, carboxyhelolase, dan brandykinase yang semuanya amat penting bagi metabolisme tubuh. Lidah buaya pun ternyata memiliki kandungan beragam asam amino, yakni arginine, asparagin, asparatic acid, analine, serine, valine, glutamat, threonine, glycine, lycine, yrozine, proline, histidine, leucine, dan isoliucine.
PENGGUNAAN SEDERHANA
Sejak tahun 1522 SM, di Mesir lidah buaya sudah digunakan untuk meredakan gangguan kemerahan pada kulit maupun sebagai penyembuh luka yang terinfeksi. Demikian pula di Indonesia. Pemanfaatan lidah buaya sudah dilakukan sejak puluhan bahkan ratusan tahun lampau, terutama untuk mengatasi kerontokan sekaligus melebatkan dan menghitamkan rambut.
Hampir seluruh bagian dari tanaman lidah buaya ini bermanfaat. Cara menggunakannya simpel. Potong lidah buaya dari pohonnya lalu belah untuk mengeluarkan lendirnya.
* Bagian pelapis daun dapat digunakan langsung untuk pemeliharaan kulit, baik secara manual maupun setelah diolah dalam bentuk ekstrak.
* Eksudat atau getah daun yang keluar bila daun dipotong bisa digunakan untuk pemeliharaan rambut dan penyembuhan luka. Keluhan bisul, sariawan, ruam, gigitan serangga, bahkan jerawat dan noda hitam di wajah dapat diobati cukup dengan mengoleskan lendir lidah buaya.
* Gel atau bagian berlendir yang diperoleh dengan menyayat bagian dalam daun setelah eksudat dikeluarkan, bersifat mendinginkan dan menyamankan.

Sumber : Milis-Nakita

Jangan Anggap Remeh Jamur Kulit

Banyak orang beranggapan bahwa penyakit panu atau kurap sekadar masalah kosmetik. Pernah menikmati tempe atau tapai? Di masyarakat Indonesia kedua makanan ini sangat akrab sebagai hidangan di atas meja. Makanan dari kedua jenis bahan itu cukup lunak dan nikmat ketika dimakan. Ini tentu berbeda bila kita menyantap bahan bakunya. Tidak lunak, bukan?
Kenikmatan rasa tempe, tapai, roti, oncom, dan masih banyak jenis makanan yang lainnya itu dihasilkan dari proses fermentasi jamur. Kehadiran jamur dimanfaatkan untuk hal lain, seperti untuk melengkapi sayuran dan lauk-pauk bagi keluarga, dan untuk menghasilkan obat antibiotik.
Di dunia diperkirakan terdapat 100 ribuan jenis jamur. Tergolong ke dalam kelompok fungi, jamur bisa saja terdiri atas satu sel yang besarnya beberapa mikrometer, atau dapat juga membentuk tubuh buah yang besarnya mencapai satu meter. Sel-selnya tersusun berderet satu per satu dan membentuk hifa atau benang-benang (filamen). Alat perkembangbiakannya berupa spora.
Karena tak punya hijau daun, jamur menjadi makhluk konsumen dan sangat bergantung pada medium yang menyediakan karbohidrat, protein, vitamin, dan persenyawaan kimia lainnya. Semua itu didapatkannya dengan cara menyerap unsur yang dibutuhkan dari lingkungan hidupnya melalui sistem hifa.
Selain bisa melakukan fermentasi medium karbohidrat menjadi gula, jamur pun juga sangat penting dalam kehidupan manusia. Dengan jamur, sampah dan bangkai makhluk hidup lainnya bisa terurai. Namun, seringkali jamur juga dapat menguraikan bahan yang diperlukan manusia sehingga bisa mendatangkan kerugian. Pembusukan pada makanan dan pelapukan pada kayu cukup merepotkan manusia. Tak hanya itu, jamur bisa beracun dan menyebabkan penyakit tertentu.
Jamur pada manusia
Jamur memang sangat erat hubungannya dengan kehidupan manusia. Sedemikian eratnya sehingga manusia tak terlepas dari jamur. Jenis fungi-fungian ini bisa hidup dan tumbuh di mana saja, baik di udara, tanah, air, pakaian, bahkan di tubuh manusia sendiri.
''Jelasnya, di mana pun jamur bisa hidup, terutama di lingkungan yang cocok baginya berkembang biak. Manusia itu termasuk salah satu tempat bagi jamur untuk tumbuh, di samping bakteri dan virus,'' jelas pakar kesehatan kulit dan kelamin, Dr Kusmarinah Bramono dari FKUI (RSUPN-Cipto Mangunkusumo) dalam pemaparan tentang jamur di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Jamur bisa menyebabkan penyakit yang cukup parah bagi manusia. Penyakit tersebut antara lain mikosis yang menyerang langsung pada kulit, mikotoksitosis akibat mengonsumsi toksin dari jamur yang ada dalam produk makanan, dan misetismus yang disebabkan oleh konsumsi jamur beracun.
Pada manusia jamur hidup pada lapisan tanduk. Jamur itu kemudian melepaskan toksin yang bisa menimbulkan peradangan dan iritasi berwarna merah dan gatal. Infeksinya bisa berupa bercak-bercak warna putih, merah, atau hitam di kulit dengan bentuk simetris. Ada pula infeksi yang berbentuk lapisan-lapisan sisik pada kulit. Itu tergantung pada jenis jamur yang menyerang.
Menurut Jimmy Sutomo dari perusahaan Janssen-Cilag, sebagai negara tropis Indonesia menjadi lahan subur tumbuhnya jamur. Karena itu, penyakit-penyakit akibat jamur sering kali menjangkiti masyarakat.
''Kita lihat, banyak masyarakat tak menyadari bahwa dirinya terinfeksi oleh jamur. Bahkan, jamur bisa mengenai manusia dari kepala hingga ujung kaki, dari bayi hingga orang dewasa dan orang lanjut usia,'' ujar Jimmy. Janssen-Cilag merupakan perusahaan farmasi yang memimpin pasaran dengan obat antijamur yang mengandung miconazole nitrate dua persen.
Jimmy menjelaskan, banyak orang meremehkan penyakit karena jamur, seperti panu atau kurap. Padahal, penyakit ini bisa menular lewat persentuhan kulit, atau juga dari pakaian yang terkontaminasi spora jamur. Banyak anggapan, katanya, penyakit panu atau kurap sekadar masalah kosmetik.
Anggapan ini dibenarkan Kusmarinah. ''Kami sering menangani pasien karena jamur. Mereka baru datang ke dokter kalau sudah merasakan gangguan kosmetik yang parah akibat infeksi jamur. Sebelumnya, mereka tak begitu memperhatikan penyakit ini.''
Pengobatan
Seharusnya, lanjut ahli kulit dari FKUI itu, masyarakat perlu memperhatikan kebersihan diri dan menjaga kekebalan tubuhnya bila ingin terhindar dari infeksi jamur. Bahaya infeksi jamur tak sekadar menyebabkan panu atau kurap saja, tapi juga bisa menyebakan kematian bila infeksinya meluas dan bahkan masuk ke organ dalam tubuh.
Karena itu, bila mendapati dirinya terkena infeksi jamur maka seseorang itu perlu segera diobati. Pengobatan yang dilakukan biasanya dengan antijamur. Lamanya pengobatan tergantung pada tingkat infeksi yang terjadi. ''Pengobatan diusahakan dilakukan sampai penyakit hilang dan sembuh benar. Kami pun harus memilih jenis obat antijamur yang efektif membasmi jamur dengan efek samping yang minimal,'' sambung Kusmarinah.
Dia mengemukakan, ada jenis obat yang bersifat iritan. Maksudnya, cara kerja obat tersebut memapas jamur dengan mengikis permukaan yang terkena jamur tiap lapisan. Biasanya obat ini memerlukan waktu 1-4 minggu untuk jenis panu atau kurap. Tapi, kondisi inipun tergantung pada tingkat keparahannya. Jenis obat lainnya bersifat fungisida. Ini lebih mengarahkan sasaran pada jamur itu sendiri tanpa mengiritasi kulit.
Kusmarinah dan Jimmy mengakui, banyak produk farmasi khusus untuk obat jamur kulit yang dijual bebas di pasaran. Umumnya masyarakat pun melakukan self medication atau pengobatan sendiri dengan membeli obat antijamur yang bebas itu. ''Bisa-bisa saja penderita melakukannya. Hanya saja, asal tahu jelas jenis infeksi jamur yang dideritanya. Namun, saya sering menemukan, masyarakat salah menggunakannya. Mereka biasanya berlebihan dalam menggunakan obat. Akibatnya, ketika kami diagnosis sulit bagi kami untuk melihat gejalanya,'' demikian Kusmarinah merincinya.
Itu juga karena persoalan informasi yang tak sampai pada masyarakat pengguna produk. ''Untuk informasi produk seharusnya disampaikan oleh ahli farmasi. Di negara kita, fungsi ini tak berjalan,'' cetus Jimmy.
Maka, masyarakat diharapkan berhati-hati dalam menggunakan obat. Sebab, infeksi jamur tak bisa dianggap enteng dan tak selalu bisa diatasi dengan pengobatan sendiri. Apalagi, dari seluruh penyakit kulit yang ditemui, masalah infeksi jamur ternyata tergolong cukup tinggi. Dengan demikian, masyarakat diharapkan meminta saran pengobatan kepada dokter dan melakukan pencegahan terhadap infeksi jamur.
Kenali Jenis Infeksi Jamur Kulit
* Panu (pitiriasis versikolor): menyerang kulit, bercak putih, merah, atau hitam.
* Kurap (dermatofitosis) yang terdiri atas Tinea Apitis menyerang kulit kepala, Tinea Korporis pada permukaan kulit, Tinea Kruris pada lipatan kulit, Tinea Pedis pada sela jari kaki (athlete's foot), Tinea Manus pada kulit telapak tangan, Tinea Imbrikata berupa sisik pada kulit di daerah tertentu, dan Tinea Ungium (pada kuku). Umumnya berbentuk sisik kemerahan pada kulit atau sisik putih. Pada kuku, terjadi peradangan di sekitar kuku, dan bisa menyebabkan bentuk kuku tak rata permukaannya, berwarna kusam, atau membiru.
* Ketombe (Pitiriasis Sika).
* Infeksi Kandida (kandidosis) pada lipatan kulit, sela jari, sela paha, ketiak, bawah payudara, mulut (sariawan), genetalia (keputihan), dan ruam popok.
Faktor-faktor Pencetus Infeksi
- Lembab dan panas dari lingkungan, dari pakaian ketat, dan pakaian tak menyerap keringat.
- Keringat berlebihan karena berolahraga atau karena kegemukan.
- Friksi atau trauma minor, misalnya gesekan pada paha orang gemuk.
- Keseimbangan flora tubuh normal terganggu, antara lain karena pemakaian antibiotik, atau hormonal dalam jangka panjang.
- Penyakit tertentu, misalnya HIV/AIDS, dan diabetes.
- Kehamilan dan menstruasi. Kedua kondisi ini terjadi karena ketidakseimbangan hormon dalam tubuh sehingga rentan terhadap jamur.
Cara Memastikan Penyakit Jamur
- Pemeriksaan tampilan secara klinis.
- Pemeriksaan dengan bantuan sinar lampu Wood (UV), kerokan kulit, mukosa, kuku untuk pemeriksaan mikroskopik, dan pemeriksaan biakan untuk mengetahui jenis jamurnya.

Rabu, 10 November 2010

Manfaat Brokoli

Brokoli mempunyai senyawa sulforaphane sangat berguna bagi kesehatan, selain itu terdapat kandungan vitamin C dan kalsium yang tinggi.


Brokoli (Brassica oleracea) adalah Bunga dari sayuran tanaman sejenis kubis-kubisan. Sayuran ini merupakan kumpulan dari kuntum bunga yang membentuk gerombolan berupa kuntum. Tahu tidak? Brokoli ternyata efektif mencegah serangan jantung dan stroke. Zat kimia sulforaphane yang terkandung di dalam brokoli, berfungsi menguatkan sistem kekebalan tubuh untuk mencegah penyumbatan arteri.

Tanaman lain seperti bunga kol, tauge, kubis dan pak choi juga mengandung zat kimia ini. Tetapi dari keseluruhan sayur itu, brokoli memiliki kadar paling tinggi.

Hasil penelitian Journal Arteriosclerosis Thrombosis and Vascular Biology mengklaim, brokoli efektif mencegah serangan jantung dan stroke. Zat kimia sulforaphane yang terkandung di dalam brokoli, menurut peneliti, berfungsi menguatkan sistem kekebalan tubuh untuk mencegah penyumbatan arteri.

Cara kerja sulforaphane, menurut peneliti, arteri yang berbentuk melengkung lebih berisiko terserang penyakit karena kekurangan protein yang dikenal dengan Nrf2. Sementara arteri yang lurus, lanjut peneliti, dilindungi protein tersebut. Perlindungan ini akan mencegah sel-sel mengalami peradangan, indikasi awal perkembangan penyakit jantung.

Selain bisa dimakan mentah, brokoli bisa diolah menjadi beragam hidangan lezat. Seperti sayuran lain, brokoli kaya akan provitamin A/karotenoid, asam folat dan vitamin C. Masak sebentar agar vitaminnya tidak rusak dan warnanya tetap menarik. Agar brokoli tetapi hijau segar, rebus dengan air mendidih yang sudah ditambahkan dengan 1/2 sdt garam dapur. Selain vitamin, brokoli juga mengandung beragam mineral penting seperti kalsium, potasium, kalium, besi dan selenium. Zat lain yang terkandung di dalam brokoli adalah sulfur dalam bentuk glukosinolat, senyawa antidot, monoterpene dan genestein. Flvonoid dan serat terkandung juga memperkaya kandungan nutrisi dari brokoli. Kandungan vitamin C pada brokoli jumlahnya lebih banyak daripada jeruk? Kandungan kalsium brokoli juga lebih besar dibandingkan  segelas susu, dan brokoli juga diketahui mengandung lebih banyak serat daripada sepotong roti gandum! 

Brokoli memiliki beragam manfaat untuk kesehatan tubuh, seperti mencegah terjadinya kanker kolon, kanker prostat, kanker paru dan kanker perut. Zat terkandung di dalam brokoli juga bermanfaat sebagai antioksidan. Sedangkan seratnya bermanfaat untuk mencegah konstipasi/sembelit dan ganguan pencernaan lainnya.

Selain itu tahukah Anda bahwa Cara mengkonsumsinya pun sangat mudah, bisa dimakan mentah, ditumis, dicampur sebagai salah satu bahan sop atau dikukus sebagai lalapan.

Meningkatkan daya kerja otak
Peneliti dari Royal Pharmaceutical Society membuktikan bahwa brokoli mengandung senyawa yang mirip dengan obat-obatan penyakit Alzheimer. Alzheimer adalah bentuk dementia (berkurangnya ingatan) yang paling umum dijumpai di kalangan orang tua yang disebabkan oleh enzim acetylcholinesterase. Brokoli dianggap memiliki sifat anti-acetylcholinesterase paling kuat.

Mengatur tingkat gula darah
Kandungan chromium di dalam brokoli dapat mengatur tingkat gula darah sehingga brokoli sangat disarankan untuk dikonsumsi penderita diabetes. 

Menetralkan zat penyebab kanker
Sulforaphan, zat antioksidan pada brokoli dapat membantu tubuh menghilangkan atau menetralkan karsinogenik, zat penyebab kanker. Diketahui juga bahwa zat bekarotin di dalam brokoli mampu mencegah kanker usus besar dan payudara.

(Dari berbagai sumber)